Sabtu, 17 Desember 2016

Reason Living

Reason Living

Karya : Kanyama Nagikeria.

Summary : Ketika salah satu keburukan bertemu kebaikan, apa yang akan terjadi?


Prolog.



Sinar jingga dari senja menyapanya sore ini, yang duduk diatas sebuah pohon besar diujung jalan, memperhatikan banyaknya orang - orang yang terus berlalu lalang dengan langkah monoton. Begitu membosankan sampai - sampai membuatnya tangannya gatal untuk sekedar membuat kepanikan sejenak, jika saja ia tak ingat akan hukum yang berlaku di negara tercintanya tersebut. Meski ia tau betul hukum sekarang kebanyakan dapat diselesaikan dengan nominal – nominal tertentu.


Yah, Uang adalah Keadilan di jaman ini. Jika kau memilikinya, semua akan diselesaikan, apalagi jika lawanmu adalah mereka yang tak punya. Semuanya akan terasa semudah membalik telapak tangan,. Kau bisa membuka beberapa kasus pencurian lama, mungkin kau akan menemukan keanehan disana. Seperti orang yang mencuri kayu untuk hidup akan dihukum lebih berat daripada para pencuri berdasi yang bisa kau pandangi setiap hari di majalah maupun koran pagi dengan senyum sok tak berdosa nan percaya diri.


Ia kembali menguap lelah, tak ada sedikitpun hal yang menarik minatnya untuk sekedar berganti posisi ke posisi yang lebih aman dibawah sana, sejujurnya. Namun sesuatu sepertinya tertangkap oleh iris kemerahan itu dan akhirnya membuat mata sayunya beralih kepada sekelompok pemuda diujung sana.


Apa yang mereka lakukan? Ah, sepertinya ia tak perlu mendekatinya untuk tau, karena dari kejauhan jelas ada tindak kekerasan terjadi. Meski kelihatannya masih dalam tingkat verbal, namun si korban nampaknya cukup pasrah dengan keadaan lebih memilih untuk menganggukan kepala dengan gemetar.


Entah apa masalahnya, gadis itu terlalu malas untuk memikirkan jawaban pastinya. Tak terlalu lama berselang pemuda dengan gaya paling berandalan maju dengan serigai menjijikan. Kemudian menarik kerah dan menatap angkuh, tangannya mengadah dengan gaya memaksa kepada sang korban yang kini telah gemetar ketakutan.


Percakapan singkat dilakukan, gadis itu hanya menatap gerombolan itu dalam keheningan. Tak lama, sebuah tinjuan melesat dari pihak penyerang. Si pemuda berkacamata terpental beberapa meter dengan bibir robek. Sisanya datang menghajar dan menginjak – injak sang pemuda, kemudian pergi dengan celotehan tak berguna setelahnya.


            Gadis itu mendegus jijik melihat drama yang disuguhkan didepan matanya. Baginya orang – orang itu hanyalah sampah menjijikan yang harus dimusnahkan. Ah ya, tolong ingatkan ia untuk menghubungi Saudara – saudaranya tercinta untuk melakukan acara bersih - bersih malam ini. Tangannya tiba – tiba saja gatal untuk memegang senapan atau busur panah sekarang.

            Saat pandangannya kembali ke arah semula, ia melihat si pemuda perlahan berdiri dengan sempoyongan, namun terjatuh tak lama setelahnya. Banyak dugaan yang muncul di kepalanya, namun menurutnya pengaruh yang paling kuat adalah kehabisan stamina.

Ia meneliti sekitar. Sebenarnya banyak orang yang berlalu lalang, tetapi sepertinya tak ada yang tertarik untuk menegokkan kepala dari alat digital mereka atau menolong pemuda malang itu.

            Zaman merubah segalanya kawan, ketahuilah hal itu. Teknologi terkadang membuat orang lupa akan beberapa hal penting.

Ia kembali menatap langit, menarik napas panjang ketika melihat langit dibungkus awan hitam pekat yang menutupi si bola perak penerang malam. Ia akhirnya turun dari pohon dengan selamat, serta mengenakan kembali alas kakinya.

Kilatan petir muncul bersamaan dengan rintik hujan yang mulai turun. Ia melirik tasnya sejenak, kemungkinan besar ia tak membawa payung. Selepas satu tarikan nafas lelah, gadis itu memacu kakinya untuk belari secepat yang ia bisa menuju rumah dan merebahkan diri di kasur kesayangannya. Meski sepertinya ia tetap akan basah kuyup malam ini...


Bersambung~



Author Note : "Halooooo~ Apa kabar Readers semua ^^ Perkenalkan namaku Kanyama Nagikeria. Boleh dipanggil Kanya atau Anya :D Ini Cerita bersambungku yang pertama, semoga suka ya. Dadah ^^)/ *Ngilang*"



See You Next week~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar